Monday, September 25, 2017

SITUS UNTUK CEK REKENING PENIPU DILUNCURKAN

  Sering jadi korban penipuan jual beli online, membuat Yudhistira Bayu Wryatsongkoo, alumnus Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Serang, meluncurkan situs pengecekan rekening penipu.

"Kami membuat web kredibel.co.id ini karena sebelumnya kami sering mengalami penipuan jual beli via online," kata CTO Kredibel Yudhistira Bayu Wryatsongkoo kepada detikcom di sela 'The Nextdev Academy' Telkomsel di Ciputra World Surabaya, Sabtu (23/9/2017).

Chief Technology Officer (CTO) Kredibel ini menceritakan, dirinya sering kali menjadi korban penipuan jual beli online. "Pernah disuruh ibu beli kue ringan. Saya beli lewat facebook. Ternyata saya ditipu," ujarnya.

Pengalaman korban penipuan jual beli online ini diceritakan ke teman dekatnya, Muhammad Ihsan. Ihsan yang menjadi temannya Bayu sejak SD itu, juga menceritakan pengalamannya menjadi korban penipuan jual beli online.

"Beberapa kali saya juga pernah menjadi korban penipuan jual beli online. Memang nilainya kecil dan saya tidak mau melaporkan ke polisi," ujar Ihsan, CEO Kredibel.

Kedua anak muda ini pun menemukan ide yakni, membuat situs yang dapat membantu masyarakat mengidentifikasi apakah penjual berpotensi melakukan penipuan atau tidak. Caranya, dia membuat web penipu.id. Namun, karena konotasinya negatif, keduanya mengubah menjadi kredibel.co.id. Untuk penampilan webnya, Ihsan yang mendesainnya. Sedangkan sistem operasi web tersebut dibuat oleh Bayu.

"Dengan memasukan nomor rekening penjual, bisa diketahui apakah rekening tersebut pernah melakukan penipuan atau tidak," kata Bayu.

Dengan membuka situs kredibel.co.id, masyarakat yang akan bertransaksi jual beli online dapat memasukkan nomor rekening bank penjual, di cek rekening.

Masyarakat juga bisa melaporkan aksi penipuan jual beli online. Untuk melaporkan, harus melengkapi syarat-syaratnya seperti mengisi identitas pelapor mulai dari nama, email. Mengisi peristiwa yang dilaporkan seperti siapakah nama penjual, berapa nomor rekening penjual, nomor telepon penjual, mengisi jumlah kerugian yang dialami serta mengisi kronologi kejadian penipuannya. Selain itu, pelapor juga harus melampirkan bukti-bukti bahwa pernah menjadi korban penipuan.

"Kami selektif menerima laporan dan tidak sembarangan menerima laporan. Semuanya terverifikasi," ujarnya.

Sejak dibuat pada Maret 2016, Kredibel sudah menerima laporan sekitar 6 ribu rekening yang berpotensi melakukan penipuan. Pihaknya terus memperbaiki dan meningkatkan pelayanan, termasuk menerima laporan-laporan yang valid dari masyarakat.

"Rekening yang berpotensi melakukan penipuan itu berdasarkan dari keluhan dan laporan user yang pernah bertransaksi dengan toko online tersebut. Visi kami adalah membangun ekosistem berbelanja online yang aman," tuturnya.

Meski kedua pendiri kredibel ini kuliahnya berjauhan, mereka tetap berkomunikasi melalui media sosial. Bayu saat ini baru menempuh pendidikan di Universitas 11 Maret Solo, Fakultas Mipa jurusan informatika. Sedangkan Ihsan mengambil kuliah di Bina Nusantara, Alam Sutera.

"Sasaran kami adalah masyarakat yang melakukan transkasi jual beli online dengan nilai rupiah tidak terlalu besar. Biasanya kan masyarakat yang tertipu jual beli online dengan nilai tidak terlalu besar, malas melaporkan ke kepolisian. Kami ingin membantunya dengan kredibel.co.id," tambah Ihsan.

Untuk membuat situs, dibutuhkan dana sekitar Rp 50-70 juta. Situs cek rekening penipu itu akhirnya diluncurkan, setelah ada investor yang mengucurkan dana. Investor tersebut pun mendapatkan saham atas keikutsertaannya menanamkan modalnya membangun jaringan kredibel.co.id.

Selain itu, Ihsan dan Bayu mengucapkan terima kasih kepada The Nextdev Academy yang digelar Telkomsel. Produk, Kredibel.co.id-nya menjadi 10 finalis peserta The Nextdev Tahun 2016. Dirinya terus mendapatkan fasilitas untuk terus mengembangkan produk digitalnya itu.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Telkomsel. Bantuan yang diberikan ke kita lebih cukup daripada uang," jelasnya Bayu.

RIPPER YOU HAVE NO POWER HERE
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments